Jadi petani jamur, mahasiswa Indonesia ini digaji Rp 1,3 juta perhari



Brilio.net - Mengikuti program magang dari universitasnya, mahasiswa asal Indonesia berkesempatan menjadi seorang petani di sebuah perusahaan jamur yang berada di Jepang. Para mahasiswa ini belajar mengembangkan tanaman jamur bersama petani lokal asal Jepang. Nggak hanya itu mereka juga bisa hidup mandiri dari penghasilan yang didapat selama magang di sana.

Pengalaman ini diceritakan oleh akun TikTok @heyedle, salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang di Jepang. Ia bersama teman-temannya mencoba menjadi petani selama mereka di sana.

"NYOBA JADI PETANI PADI DI JEPANG 10.000yen/hari! (1,3jt)," tulisnya dalam video.

Para mahasiswa itu bertugas untuk memasukan komponen seperti tanah dan bibit dalam sebuah wadah plastik. Pekerjaan mereka juga dipermudah dengan bantuan mesin dan arahan dari para petani lokal yang baik.

"Pake mesin jadi gacape sama sekali. Petaninya baik semua dan ngebantuin bgt," ungkapnya.

Para mahasiswa ini juga mendapatkan insentif selama bekerja di sana. Diungkapkan oleh pemilik akun @heyedle, gaji yang ia dapati selama magang di perusahaan tersebut yakni 800 yen per jam. Ia dan teman-temannya bekerja selama 8 jam sehari.

Saat lembur pun mereka mendapat uang saku sekitar 25 sampai 30 persen per jamnya. Jika memasuki musim dingin, para mahasiswa ini bisa mendapatkan penghasilan mencapai 210.000 yen atau sekitar Rp 26 juta perbulan.

Total bersih yang didapatkan oleh mahasiswa tersebut setelah dikurangi dengan kebutuhan hidup selama sebulan di Jepang, bisa berkisar 100.000 sampai 140.000 yen per bulan atau sekitar Rp 13 juta.

Memang benar biaya hidup di Jepang lebih besar dibandingkan di Indonesia. Namun bisa menabung hingga kurang lebih Rp 13 juta per bulan tentu terbilang lumayan. Apalagi jika kursnya mengalami peningkatan, akan lebih banyak lagi uang yang didapat.

Dibanding dengan itu semua, tentu pengalaman belajar dengan petani Jepang dan orang-orang dalam perusahaan tersebut lebih berharga dibanding uang yang didapat.



Sekadar informasi, nih. Para mahasiswa asal Indonesia ini juga sempat diliput oleh koran lokal di Jepang karena mereka mencoba teknologi atau mesin baru saat menjadi petani.

Video yang diunggah pada Sabtu (29/1) itu berhasil mencuri perhatian warganet dan telah ditonton sebanyak 2,1 juta kali. Beragam komentar memenuhi postingan video ini.

"Kalo bisa ilmu pertanian dari jepangnya dibawa ke indo kak," kata @Yosafat Silaban.

"di jepang sektor pertanian tuh emg udh maju banget dan sangat menjanjikan," tutur @sunshine.

"di Korea juga kalo perkebunan kaya misal magang panen gitu perhari sama dibayarnya kisaran segitu," ungkap @bukanistrimasaris.

"bener banget kak. trgantung pola hidup msg2. kalo ga jalan, msh bisa kok kirim 100.000 sebulan" kata @Rin.

0 Response to "Jadi petani jamur, mahasiswa Indonesia ini digaji Rp 1,3 juta perhari"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1