Hanna Kirana Meninggal, Ini Penyebab Gagal Jantung Dialami Orang Muda



Pesinetron muda Hanna Kirana (23) dikabarkan meninggal dunia Selasa (2/11/2021) malam karena gagal jantung. Memang, gagal jantung dapat dialami siapa saja, termasuk orang muda. 

Gagal jantung adalah kondisi ketika otot jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya atau seperti kondisi normal. 

Jantung memiliki ukuran sebesar 2 kepalan tangan, berdetak sebanyak 100.000 kali per menit dan 35.000.000 kali dalam setahun. 

Setiap menitnya, jantung bisa memompa darah 5-6 liter, dan memompa darah 7.500 liter per hari.

Penyebab gagal jantung menyerang orang muda Kondisi gagal jantung biasanya terjadi karena jantung menjadi terlalu lemah atau kaku.

Dilansir NHS, kendati gagal jantung berarti jantung terlalu lemah atau kaku, tapi bukan berarti jantung tidak bekerja. Gagal jantung atau terkadang disebut juga gagal jantung kongestif hanya membutuhkan beberapa dukungan untuk membantunya bekerja lebih baik. 

Dijelaskan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Habibie Arifianto, Sp.JP., M.Kes., FIHA, siapa pun dapat mengalami gagal jantung, termasuk orang muda. 

Habibie menyampaikan, siapa pun yang memiliki riwayat jantung sebelumnya, entah itu penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung reumatik, atau bahkan pasien yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes, bisa berujung ke gagal jantung.

"Pada dasarnya, semua usia bisa mengalami gagal jantung, termasuk orang muda," kata Habibie kepada Kompas.com, Rabu (3/11/2021). Menurut Dokter dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret di Sukoharjo ini, orang muda yang mengidap gagal jantung biasanya sudah memiliki penyakit jantung bawaan atau terinfeksi penyakit jantung reumatik. 

Prevalensi penyakit jantung reumatik memang tidak sebanyak penyakit jantung koroner. Namun, anak-anak hingga orang dewasa dapat terserang penyakit jantung rematik yang serius. Dikatakan Habibie, penyakit jantung reumatik ini dapat mengakibatkan kerusakan pada katup jantung seperti membuat katup jantung mampet atau bocor. 

Hal inilah yang pada akhirnya bisa memicu terjadinya gagal jantung. Dilihat dari demografinya, kasus gagal jantung usia muda (di bawah 40 tahun) di Asia Tenggara jauh lebih banyak dialami pria dibanding wanita. Kasus ini pun lebih besar dibanding kawasan Asia lainnya. 

"Karena memang angka merokok dan diabetesnya yang masih tinggi di Asia Tenggara," kata dia. Kendati demikian, perempuan di usia muda juga bisa tetap berisiko mengalami gagal jantung jika memiliki penyakit jantung bawaan atau penyakit jantung reumatik seperti disebutkan di atas. "Kalau wanita untuk gagal jantung memang lebih rendah. 

Biasanya wanita setelah mengalami menopause baru berisiko mengalami jantung koroner dan akhirnya berujung pada gagal jantung," jelas Habibie. "Namun kalau sudah ada kelainan jantung bawaan atau penyakit jantung reumatik, baru bisa berpotensi mengalami gagal jantung di usia muda." Pencegahan gagal jantung di usia muda Habibie mengungkapkan, gagal jantung sangat bisa dicegah dengan gaya hidup dan mengatasi faktor risikonya. 

Sebagai contoh, karena seseorang yang mengidap penyakit jantung koroner, diabetes, atau hipertensi bisa berakhir pada gagal jantung, maka yang harus dikontrol faktor risikonya. "Kontrol faktor risiko itu yang utama. Jadi, kita ke dokter untuk mengontrol gula darah, hipertensi agar sesuai dengan target itu bisa mencegah gagal jantungnya," kata Habibie. 

Sedangkan orang yang memiliki penyakit jantung bawaan atau penyakit jantung reumatik, kondisi jantung ini yang perlu diperbaiki. "Walaupun yang mengalami penyakit jantung bawaan atau penyakit jantung reumatik itu masih anak-anak, tetap harus dikoreksi dan diobati agar tidak berakhir ke gagal jantung," sambungnya. 

Oleh sebab itulah, Habibie mengingatkan pentingnya deteksi dini jantung sejak awal dan faktor risiko lainnya.

Sementara itu, dokter dari Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dr. Humaera Elphananing Tyas memberi beberapa tips untuk menjaga kesehatan jantung, yaitu:

  • makan dengan teratur 
  • jangan terlalu sering mengonsumsi makanan instant serta junk food 
  • perbanyak makan buah dan sayur 
  • banyak minum air putih 
  • hindari stres olahraga rutin.

Selain itu, dokter Humaera juga menyarankan dilakukannya screening jantung. 

Sebab, gagal jantung tidak hanya disebabkan oleh pola hidup yang tidak baik, tetapi juga karena faktor genetik. Dengan dilakukan screening jantung, maka diharapkan dapat mengetahui kelainan atau kendala-kendala yang ada pada jantung.

0 Response to "Hanna Kirana Meninggal, Ini Penyebab Gagal Jantung Dialami Orang Muda "

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1